Sunday, October 7, 2012

Contoh Penulisan Artikel. Artikel Pendidikan Islam


PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI MEDIA DALAM MENJALANKAN MISI AL-QUR’AN.
Muhammad Alhallaj saleh[i]
Abstrak
            Pendidikan islam merupakan salah satu objek kajian yang selalu menarik perhatian banyak orang, baik itu darri institusi pendidikan itu sendiri maupun dari institusi diluar dari pendidikan. Para peneliti yang mengkaji tentang eksistensi islam itupun bukan hanya dari dalam negeri saja melainkan juga peneliti dari berbagai wilayah di Indonesia maupun diberbagai negara didunia.
Pendidikan Islam merupakan agen pencerahan dan penyelematan hidup manusia dimana pendidikan islam itu sangat membutuhkan pondasi yang kuat, arah yang jelas dan tujuan yang utuh. Melalui pondasi, arah dan tujuan tersebut pendidikan Islam diharapkan bisa terlaksana seperti yang tersirat dalam sumber ajaran Islam (al-qur'an dan hadits) dan senantiasa mendorong umatnya menjadi orang atau kelompok yang berkualitas (berilmu), beriman, dan punya kesalehan yang tinggi. Meskipun secara konsepsi pendidikan Islam itu masih terdapat perbedaan pandangan, akan tetapi dalam implementasi dan tujuan yang dicita-citakannya sama. Perbedaan-perbedaan tersebut timbul karena cara pandang mereka juga berbeda-beda dalam memahami hakikat, ruang lingkup dan fungsi Islam itu sendiri. Paling tidak perbedaan-perbedaan yang ada, mereka masih memiliki satu keyakinan yang tetap sama yakni Islam sebagai agama terakhir dan penyempurna dari agama-agama wahyu sebelumnya dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kata kunci : pendidikan islam sebagai media, misi Al-Qur’an
I.                   PENDAHULUAN
Pendidikan islam khusunya di indonesia saat ini sudah mulai berkembang pesat, baik itu pendidikan islam dalam bentuk formal seperti sekolah, madrasah, pesantren dan sebagainya maupun pendidikan islam yang tidak formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an pendidikan islam. Pendidikan islam yang seperti inilah merupakan jalan terbaik untuk menjalankan dan mensukseskan misi dari Al-Qur’an itu sendiri.
Sebagai orang yang menganut ajaran agama Islam hendaknya kita mengetahui sejauh mana pendidikan Islam itu sendiri. Tidak sedikit orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi pengetahuan tentang pendidikan Islam sangat minim yang berakibat tindakan dan tingkah lakunya tidak layak disebut sebagai orang Islam.
Kebodohan adalah salah satu faktor yang dapat menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah
Dengan perkembangan pendidikan islam saat ini diharapkan akan memberikan pemahaman dan ilmu yang bermanfaat bagi seluruh pelajar agar ilmu tersebut bisa menjadi pedoman dan patokan mereka dalam melaksanakan aktifitas kesehariannya. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu sampai ajal datang. Para ahli hikmah mengilustrasikan bahwa ilmu adalah kekuatan, mukjizat, perisai, yang akan melindungi pemiliknya dari kehancuran.
Dalam panggung sejarah kita menyaksikan bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu mengusai ilmu pengetahuan, yang dapat menciptakan kemakmuran, kesejahteraan dan kehormatan. Karena itu pendidikan Islam sangat menghargai ilmu, tidak saja ilmu agama tetapi juga ilmu dunia/umum.[ii]
II.                PEMBAHASAN
Islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama yang telah diturunkan sebelumnya. Sebagai agama penyempurna tentunya isi dan segala kandungan yang ada dalam agama islam itu sangatlah lengkap dan tidak ada keraguan didalamnya. Agar dalam menjalankan islam itu tidak asal-asalan maka Allah SWT mengutus salah seorang hambanya yakni nabi Muhammad SAW sebagai akhlakul karimah. Kemudian Allah juga memberikan suatu pegangan kepada nabi Muhammad SAW sebagai patokan dalam berprilaku dan beraktifitas. Pegangan yang dimaksud disini adalah al-Qur’anul karim. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya yakni Taurat, zabur dan injil.
1.      Pendidikan islam
Pendidikan islam adalah pengetahuan tentang islam yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu. Pendidikan islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta pemahaman kepada manusia tentang bagaimana islam yang sesungguhnya, bagaimana islam mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi dengan masyarkat.
pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian muslim.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan Islam kini harus lebih berbenah diri dalam rangka menghasilkan generasi baru yang mempunyai kekokohan spiritual, keluhuran akhlak, kematangan profesional dan keluasan ilmu, di samping itu juga menyiapkan diri agar memenuhi standar kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu pendidikan islam merupakan suatu ilmu terapan (applied science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistic lainnya. Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiran-pemikiran filsafat, teoretis, penelitian empiris dalam praktek pendidikan.[iii]
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan islam diperlukan landasan yang berbasis filsafat sebagai dasar dalam menyusun paradigm bagi pengembangan ilmu pendidikan islam. Filsafat yang akan dijadikan pengemabangan tersebut haruslah filsafat yang berdasarkan islam.[iv]
a.      Tujuan pendidikan islam
Secara filosofis, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia ke arah yang maksimal. Potensi yang diberikan oleh Tuhan tidak akan berkembang sendirinya tanpa dukungan pendidikan yang memadahi. Sehingga orientasi pendidikan tidak hanya memasuki wilayah fisiologis, melainkan juga harus merambah kawasan spiritual, psikologis serta nilai-nilai etis (akhlak).  Tujuan dapat diartikan sesuatu yang dicita-citakan dimasa yang akan datang dan ingin diwujudkan dengan berbagai daya dan upaya. Tujuan pendidikan Islam ini biasa dilihat dari dua macam perspektif, yaitu perspektif manusia (pribadi) dan perspektif masyarakat (makhluk sosial). Perspektif manusia ideal digambarkan seperti manusia kami, manusia berkualitas, manusia unggul, manusia bertaqwa dan sebagainya. Sedangkan dalam perspektif manusia sebagai makhluk sosial tujuan pendidikan diformulasikan dalam bentuk citra masyarakat ideal seperti: warga masyarakat, masyarakat madani, masyarakat utama, dan sebagainya.
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh. Setelah mengetahui tujuan tersebut, maka pengetahuan yang telah didapatkan itu dapat membuat  seseorang itu berubah baik itu dari segi penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Dari pendapat berbagai tokoh. Maka bisa kita katakana bahwa tujuan pendidikan islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dari tujuan pendidikan islam yang telah dijabarkan diatas, agar pendidikan islam tersebut bisa terlaksana dengan lebih efektif dan maksimal maka perlu digunakan pendekatan-pendekatan yang terpadu, yakni seperti pendekatan melalui normatif filosofis, pendekatan melalui analisa historis, dan pendekatan melalui analisa ilmiah tentang realita kehidupan yang aktual. Tujuan dari pendidikan Islam merupakan kelanjutan dari misi besar yang terkadung dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
b.      Pendidikan islam sebagai media.
Seiring dengan perkembangan zaman serta pengaruh pendidikan luar dan budaya asing, hal sangat berdampak terhadap moral dan tingkah laku masyarakat khususnya bagi masyarakat muslim itu sendiri. Pada zaman sekarang ajaran islam sudah mulai luntur dan jauh dari masyarakat, hal itu disebabkan karena kurangnya binaan keagamaan yang didapatkan oleh kelompok masyarakat. Yang dapat terjangkau oleh hanya mereka hanyalah pendidikan umum yang tidak didasari oleh Al-qur’an dan hadits, olehnya banyak masyarakat yang lebih mengenal tentang pendidikan umum ketimbang  memahami bagaimana pendidikan yang bercirikan islam itu sendiri.
Oleh karena itu, agar pemahaman agama yang diajarkan oleh Al-qur’an dan hadits sampai ditengah-tengah masyarakat, maka disinilah pentingnya pendidikan yang bercirikan islam sebagai media dan penyambung dari ajaran Al-qur’an dan hadits yang sebenarnya. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memahami pendidikan islam itu sendiri yakni:
“bahwa sekalipun terdapat kata islam dalam pendidikan islam, namun ilmu pendidikan islam bukanlah Al-qur’an atau setara dengan Al-qur’an. Bagaimanapun hebatnya, ilmu pendidikan islam adalah sebagai sebuah hasil ijtihad yang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, ilmu pendidikan islam bukan pula ilmu yang liberal atau bebas nilai. Ilmu pendidikan islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing oleh ajaran islam yang bersumber pada Al-qur’an dan As-sunnah. Bimbingan tersebut antara lain terlihat pada adanya nilai-nilai ajaran Al-qur’an sebagaimana tersebut diatas yang menjadi prinsip pengembangan ilmu pendidikan islam tersebut, dan sekaligus menjadi karakternya”.[v]
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pendidikan islam merupakan media yang tepat dalam merealisasikan ajaran islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits agar mudah diterima dan dipahami oleh golongan masyarakat. Dengan menggunakan kurikulum yang ada diharapkan pendidikan karakter yang diajarkan dalam islam dapat dengan mudah masuk di masyarakat agar tujuan dan cita-cita dari Al-qur’an itu dapat dengan diketahui dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
c.       Cara pelaksanaan pendidikan islam
Dalam proses pelaksanaan pendidikan islam sebagai media agar tercapainya misi Al-qur’an itu sendiri, maka ada beberapa fokus kegiatan/tahapan dalam melaksanakan pendidikan islam dianataranya adalah :
1.      Kegiatan tilawah yakni membacakan ayat-ayat Allah dengan baik dan benar.
2.      Tazkiyah yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan melenceng dari ajaran Al-qur’an, dan terakhir adalah
3.      Ta’limul qur’an wa sunnah yakni pengajaran/mengajarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.
Dari kegiatan diatas, maka sangat diharapkan proses pelaksanaan dan penerapan dari ajaran Al-qur’an itu sendiri dapat diaplikasikan  didalam lingkungan masyarakat terutama dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidikan islam ini lebih dipusatkan pada 2 hal yakni bagaiamana pemahaman seseorang tentang islam, kemudian setelah memahami islam tersebut lalu melaksanakannya dalam aktifitasnya dan selalu berpegang teguh pada agama Allah yakni dengan mengikuti seluruh isi dari Al-Qur’anul karim, sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-imran 3:103 :
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $YèÏJy_
Artinya :
“Dan berpegang tegulah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah”.[vi]
Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa kebenaran itu hanya datang dari Allah SWT, yang disampaikan melalui ayat-ayat-Nya. Jika seseorang ingin mendapat keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat maka haruslah senantiasa dia mengikuti dan mengamalkan isi dan kandungan dari Al-Qur’an dan As-sunnah.
2.      Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah perkataan Allah SWT yang diturunkan melalui perantara malaikat jibril yang diberikan langsung kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-baqarah 2:185 :
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
Artinya :
“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.
Dari ayat tersebut diatas Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman bagi seluruh manusia baik yang meyakini bahwa Allah sebagai tuhannya (islam) maupun orang yang berketuhanan lain (non-islam). Allah sengaja menjadikan Al-Qur’an itu sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dalam memecahkan misteri atau pengetahuan yang berada di alam semesta ini agar manusia itu bisa mengunakan akal sehatnya dan memikirkan bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini ada yang menciptakan yakni Allah SWT yang dapat menghidupkan dan mematikan makhluk ciptaannya. Namun sangat disayangkan dari pengetahuan yang telah mereka miliki tidak menjadikan mereka beriman kepada Allah SWT. Hati mereka telah dikunci sebagai akibat dari ketidaktakwaan mereka kepada Allah SWT.
a.      Misi Al-Qur’an.
Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. Al-Qur’an merupakan dasar aktifitas dan pergaulan bagi seluruh ummat yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya. Barang siapa yang tidak mengakui keberadaan Al-Qur’an maka bisa kita katakan orang tersebut termasuk golongan orang yang sesat.
Jika kita membaca tentang sejarah turunnya Al-Qur’an, maka bisa kita ambil tiga tujuan pokok Al-Qur’an, yaitu :
1.      Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan
2.      Petunjuk mengenai akhlak yng murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagaaman dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
3.      Petunjuk mengenal syariat dan hokum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hokum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.[vii]
Dalam Al-Qur’an Allah SWT telah menjelaskan segala hal yang terkait dengan manusia sejak manusia itu masih dalam proses kelahiran hingga mereka meninggalkan dunia ini. Allah menurunkan Al-Qur’anul karim agar manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan diperbolehkan oleh agama dan mana yang dilarang oleh Allah SWT. Dalam hidup ini Allah memberikan dua jalan bagi manusia apakah mereka mau beriman dan mengikuti Allah atau pergi meninggalkan Allah dan mengikuti ajakan dan godaan setan. Jika mereka ingin selalu mendapat keselamatan dari Allah SWT maka hendaklah mereka meyakini dan mengikuti seluruh isi dan kandungan Al-Qur’an itu sendiri, namun begitu pula sebaliknya jika mereka hanya mengikuti hawa nafsunya dan menjauhkan diri dari Al-Qur’an maka mereka termasuk orang-orang yang merugi.
tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ y7Í´¯»s9'ré& 4n?tã Wèd `ÏiB öNÎgÎn/§ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÎÈ ¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy óOÎgøŠn=tæ öNßgs?öxRr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdöÉZè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ
Artinya :
“4.Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.  5. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.  6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.”
Misi utama dari Al-Qur’an itu sendiri adalah menjadi petunjuk bagi umat manusia secara agar mereka bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan menjadi  petunjuk menuju kepada keselamatan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman.
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sムÍ=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZムÇÌÈ
Artinya :
“2.  Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3.(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka.”
Selain dari misi utama diatas, Al-Qur’an juga bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilraangnya. Jika seorang hamba dapat melaksanakan kedua hal diatas, maka Allah SWT menjaminkan keselamatan baginya dan sebagai hadiah dari Allah bagi mereka yakni surga yang didalamnya mengalir sungai-sumgai. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.
b.       Penerapan misi Al-Qur’an
Setalah kita mengetahui bagaimana misi Al-Qur’an diatas, maka kita sebagai manusia yang sadar, dan berakal sehat  hendaklah mengaplikasikan seluruh ajaran dan perintah yang telah dijelaskan didalam kitabullah tersebut. Bagi segenap orang yang telah lama bernaung dibawah pendidikan yang bercirikan islam seperti Madrasah, pesantren dan lain sebagainya tentunya telah mengetahui dengan pasti bagaiman pelaksanaan alias penerapan  Al-Qur’an yang sebenarnya dan sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW. Namun yang jadi pertanayaan kembali bagaimana dengan masyarakat awam yang belum terlalu mengetahui cara pelaksanaan dan penerapan dari misi Al-Qur’an yang sebenarnya ? terutama pengampilkasian dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, peranan dan fungsi dari pendidikan islam ini sangatlah dibutuhkan sebagai media penyalur dan pembimbing masyarakat agar pemahaman tentang ajaran islam yang terkandung didalam Al-Qur’an dan As-sunnah sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik sehingga menghasilkan hamba-hamba yang beiman, bertakwa dan beramal saleh serta menjadi generasi islam yang dapat diandalkan oleh agama. Dalam hal penerapan misi Al-Qur’an kita dituntut untuk selalu berusaha tidak melenceng dari ajaran islam, dan selalu berusaha menjalankan dan melaksanakan segala aturan yang Allah telah tetapkan kepada kita agar supaya amalan ibadah serta aktifitas kita mendapat ridho dan rahmatnya.
Al-Qur’an adalah rahmatan lil’alamin, maksudnya adalah bahwa Al-Qur’an merupakan anugrah/rahmat yang diturunkan oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia sebagai tanda kebesaran dan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk yang telah diciptakannya. Ketekunan beribadah dan selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun baik dalam kondisi senang ataupun susah merupakan salah satu keharusan yang wajib dilakukan oleh setiap manusia yang telah mengakui bahwa Allah adalah tuhannya dan Nabi Muhammad utusan Allah. Dalam perkara ibadah sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, yang tekankan kepada kita pertama melaksanakan ibadah tersebut. Yang terpenting adalah kita gugurkan dulu kewajiban ibadah tersebut agar kita tidak dibebankan dosa, perkara diterimanya ibadah kita itu hanyalah kehendak Allah SWT. Kita hanya melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berharap ibadah kita itu diterima oleh Allah dan menjadi pahala buat kita. Memang dalam perkara menerapkan ini yang menjadi beban bagi segenap masyarakat yang belum mengetahui hakikat dan makna dari pelaksanaan ibadah yang mereka kerjakan, sehingga mereka menganggap hal ini hanya sesuatu yang biasa. Jika mereka kerjakaan mereka tidak mendapatkan manfaat dan pahala sedikitpun dari apa yang mereka perbuat.
III.             KESIMPULAN
Berdasarkan perincian tentang Pendidikan Islam sebagai media dan misi diturunkannya Al-Qur’an, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1.      Bahwa Pendidikan islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta pemahaman kepada manusia tentang bagaimana islam yang sesungguhnya, bagaimana islam mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi dengan masyarkat. Ilmu pendidikan islam merupakan suatu ilmu terapan (applied science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistic lainnya.
a.       Pendidikan islam ini mempunyai tujuan pokok agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh. 
b.      Pendidikan islam juga diharapkan dapat menjadi penyambung atau media dalam menjalankan misi dari Al-Qur’an itu sendiri, yakni menciptakan manusia yang intelek, berakhlak dan memilki budi pekerti yang baik.
c.       Agar penenrapan Al-Qur’an itu berhasil didalam melaksanakan pendidikan islam, maka dari pelaksana pendidikan islam hendaknya mengadakan kegiatan pokok agar pemahaman serta penerapannya mudah dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
o   Kegiatan tilawah yakni membacakan ayat-ayat Allah dengan baik dan benar.
o   Tazkiyah yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan melenceng dari ajaran Al-qur’an, dan terakhir adalah
o   Ta’limul qur’an wa sunnah yakni pengajaran/mengajarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.
2.      Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan terkhusus bagi orang-orang yang bertakwa, sebagaimana ditegaskan Allah dalam kitabnya yakni dalam surah Al-Baqarah 2:2 dan 185.
a.       Allah SWT menurunkan Al-Qur’an bukan hanya sekedara diturunkan begitu saja, melainkan karena memiliki tujuan/misi tersendiri. Misi utama Al-Qur’an sebagaimana dijelaskan Allah dalam surah Al-Baqarah 2:2 dan 185 yakni menjadi petunjuk bagi umat manusia secara agar mereka bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan menjadi  petunjuk menuju kepada keselamatan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman. Selain dari misi Al-Qur’an diatas, masih banyak lagi misi kenapa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk manusia.
b.      Dalam penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-sehari sebenarnya sangatlah sederhana, namun terkadang menjadi sangat sulit jikalau manusia tidak menggunakan akalnya sebelum memulai sesuatu. Yang lebih mereka utamakan yakni nafsunya yang dimana jika mereka hanya mengikuti nafsu tersebut maka mereka pasti akan jauh dari agama dan tidak akan menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupannya. Singkatnya jika ingin selamat maka laksanakanlah apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang telah Allah larang. Jika manusia sudah berhasil melaksanakan kedua poin tersebut maka insya Allah keselamatan dan kesejahteraan dunia dan akhirat sedang menunggu didepan matanya.




[i] Mahasiswa STAIN Kendari, jurusan Dakwah. Bimbingan Penyuluhan Islam.
[iii] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1997), cet. I, hlm. 21
[iv] Ahmad Tafsir, (ed), Epistemologi untuk Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1995),hlm. 11.
[v] H Abuddin Nata, “Ilmu Pendidikan Islam” Dengan Pendekatan Multidisipliner,(Jakarta: Rajawali Pers, 2009).hal.19
[vi] Lihat QS. Ali-Imran surah ketiga ayat 103.
[vii] M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 40

1 comment: